Selasa, 29 Mei 2018

KOSONGKAN HATIMU DARI SELAIN-NYA

📌 Dulu, saya pernah berkunjung ke kantor wakil dekan di salah satu fakultas. Saya telah menyusun presentasi dari salah satu makalahku untuk dikoreksi oleh beliau. Kemudian ketika aku ingin menjelaskan sebagian pembahasan secara terperinci, beliau berkata, “Stop. Tidak perlu anda menjelaskannya. Saya sibuk!”
📌 Manusia tidak ingin jika engkau merepotkan dan menyibukkannya.
Adapun Allah, Dia suka jika engkau sering “menyibukkan”-Nya. Dia suka seorang hamba yang bersikeras memohon dalam do’a dan permintaannya. Karenanya, mengapa engkau mengeluh pada yang lain dan malah meninggalkan-Nya?
📌 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma,
إذا سألت فاسأل الله
_“Apabila engkau meminta, mintalah kepada Allah”._ [Shahih. HR. at-Tirmidzi].
📌 Selama terdapat kebutuhan yang layak untuk dipinta, jadikan Allah sebagai tempatmu meminta!
📌 Terdapat perkataan yang membuatku takjub, perkataan yang dikutip Abu Hamid al-Ghazali dari salah seorang yang arif, dia bertutur perihal Nama Allah Yang Agung, _“Kosongkan hatimu dari kebergantungan pada selain-Nya, kemudian berdo’alah dengan nama-Nya, niscaya dia akan menjawabmu”._
📌 Inilah esensi dari arti ash-Shamad. Jadikan Allah di hatimu. Kemudian ucapkan segala permintaan yang diridhai-Nya, niscaya akan terasa sentuhan ilahiy, celupan rabbaniy...
📌 Setiap apa yang terjadi hanyalah ada sebagai risalah (surat) yang menyampaikan pesan, *_“Engkau memiliki Rabb, mintalah pertolongan kepada-Nya”._*
📌 Sakit adalah risalah agar engkau merendahkan diri di hadapan-Nya.
📌 Kemiskinan adalah telegraf yang menginformasikan agar engkau sujud kepada-Nya.
📌 Ketidakberdayaan adalah percakapan yang yang memberitahukanmu, *_“Carilah kekuatan dari Allah, al-Qawiy, Yang Mahakuat!”_*
📌 Segenap kehidupan yang ada di depan wajahmu berucap dengan lantang, *_“Engkau memiliki Rabb, sandarkan seluruh kebutuhanmu pada-Nya!”_*
📌Dalam hadits di atas, al-Musthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berujar pada Ibnu Abbas,
إحفظ الله يحفظك، إحفظ الله تجده تجاهك
_“Jagalah batasan-batasan Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah batasan-batasan Allah, niscaya akan engkau menemukan-Nya berada di hadapanmu”._
📌Benar! Dia akan berada di hadapanmu!
📌Jagalah Allah dalam jiwa, anggota tubuh, dan lintas pikiranmu, niscaya dia akan berada di hadapanmu, menjagamu, membersamai dirimu dengan ilmu-Nya, dan menolongmu.
📌Setiap hati yang dimiliki hamba ash-Shamad tidak akan merasa tenang, hingga dia menempatkan seluruh muatannya di gerbang kekuasaan-Nya.
📚 *Sumber: Liannaka Allah (Rihlah ilaa as-Sama as-Sabi'ah) - Karena Engkaulah Allah (Rihlah Menuju Langit Ketujuh) hlm. 22-24 karya Syaikh Ali al-Faifiy.*

Rabu, 16 Mei 2018

3 JALAN MEMPERBAIKI DIRI

3 JALAN MEMPERBAIKI DIRI

Manusia setiap hari membuat dosa dan kesalahan, yang jika terus menumpuk akan merusak jiwanya. Akan tetapi Allah subhanahu wa ta’ala dengan kasih sayang-Nya, telah memberikan jalan bagi kita untuk memperbaiki diri kita di hadapan-Nya, dengan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat kita.

📚Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitahukan jalan untuk memperbaiki diri kita, yaitu di antaranya adalah tiga amalan dalam sabdanya :

أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ ” قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: “إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ

“Maukah kalian aku beritahukan amalan yang dengannya akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat? Para sahabat menjawab : mau wahai Rasulullah. Beliau bersabda : menyempurnakan wudhu di saat yang sulit, banyak melangkah menuju masjid, dan menunggu sholat setelah sholat, itulah ribath (perjuangan)” (HR.Muslim).

🌀 *Pertama,* berwudhu di saat yang berat, misalnya setiap kali hendak tidur atau waktu lainnya, dan bahkan setiap kali batal wudhu disunnahkan untuk memperbaharui wudhu kita.

🌀 *Kedua,* banyak melangkah menuju masjid, yaitu senantiasa menghadiri shalat berjamaah di masjid, khususnya bagi kaum pria.

🌀 *Ketiga,* menunggu sholat setelah sholat, misalnya setelah sholat Maghrib berjamaah tetap duduk berdzikir atau berdoa atau kajian ilmu sambil menunggu didirikannya sholat Isya.

🎗Inilah 3 jalan yang memperbaiki keadaan diri kita. Mari kita tempuh 3 jalan tersebut dengan penuh kesungguhan, karena membutuhkan perjuangan berat melawan malas dan lemahnya jiwa.

AKIBAT TERLALU SIBUK DENGAN DUNIA

Akibat terlalu sibuk dengan dunia
==========================
Ketika azan untuk shalat berkumandang, sebagian orang memilih untuk melanjutkan pekerjannya dari pada segera menuju masjid untuk shalat...

Alasanya:
- kerja'an belum selesai dan kalau ninggalin kerjaan bisa dipecat dan tidak punya kerja'an lagi
- pelanggan yang belanja masih banyak.
Dan segudang alasan lainnya yang rata rata karena sibuk dengan dunia dan takut kehilangan dunianya

Wahai saudaraku ! Ketika engkau sabar melaksanakan perintah Allah berupa shalat sejatinya engkau sedang mendekati rezekimu, simak firman Allah berikut ini:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقوى
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.Surat Tha-Ha, Ayat 132

Berkta Ibnu Katsir rahimahullah: Jika engkau mendirikan shalat maka rezkimu datang dari arah yang tidak disangka sangka.

Berkata Imam Sufyan Atssauriy:
لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا
Maksudnya adalah :Kami tidak membebani kalian untuk mecari rezki.
نَحْنُ نَرْزُقُك
Kamilah yang memberi rezeki kepadamu

Justru semakin sibuk kita memikirkan dunia maka kita akan semakin sibuk dengannya dan semakin sulit untuk ibadah
Rasulullah shallallahu alaihiwasallam bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغ لِعِبَادَتِي أمْلأ صَدْرَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ ملأتُ صَدْرَكَ شُغْلًا وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ "

Allah berfirman, "Hai anak Adam, tekunlah beribadah kepadaKu, maka Aku akan menjadikan hatimu merasa kecukupan dan Aku akan menutupi kefakiranmu. Jika kamu tidak melakukannya, tentu Aku akan  menjadikan hatimu sibuk dan Aku tidak akan menutupi kafakiranmu. Hr:Turmudzi.

Maka pikirkan akhiratmu niscaya Allah akan memudahkan urusan duniamu
Berkata Ibnu Mas'ud:
سَمِعْتُ نَبِيَّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَنْ جَعَلَ الْهُمُومَ هَمًّا وَاحِدًا هَمَّ الْمَعَادِ كَفَاهُ اللَّهُ هَمّ دُنْيَاهُ. وَمَنْ تَشَعَّبَتْ بِهِ الْهُمُومُ فِي أَحْوَالِ الدُّنْيَا لَمْ يُبَالِ اللَّهُ فِي أَيِّ أَوْدِيَتِهِ هَلَكَ "

Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Barang siapa yang menjadikan kesusahannya hanya satu, yaitu memikirkan kesusahan di hari kemudian, niscaya Allah akan memberinya kemudahan dalam urusan dunianya. Dan barang siapa kesusahannya bercabang-cabang, hanya memikirkan susahnya keadaan di dunia, maka Allah tidak mempedulikannya lagi di lembah mana pun ia binasa.Hr:Ibnu Majah

Semoga kita dan keluarga kita serta anak keturunan kita termasuk orang orang yang senantiasa mengingat kehidupan akhirat dan beramal untuknya dan tidak disibukkan oleh kehidupan dunia.

Ramadhan Dan Perbaikan Diri

Bulan Ramadhan… tak lama lagi menjumpai kita… Perasaan gembira dan rindu meliputi jiwa orang-orang yang beriman. Menantikan malam-malam yang khusyu’ dengan lantunan ayat-ayat al-Qur’an dan dzikir kepada ar-Rahman…

Pembaca yang dimuliakan Allah… Sudah menjadi tabiat dan karakter orang-orang yang beriman untuk merasa senang dengan ketaatan dan merasa sedih dengan kemaksiatan. Sebagaimana aqidah yang dipegang teguh oleh Ahlus Sunnah, bahwa iman itu bertambah dan berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan, dan berkurang dengan sebab kemaksiatan.

Keimanan dengan segala cabangnya adalah bagian tak terpisahkan dalam hidup umat Islam. Sebaliknya, kekafiran dengan segala cabangnya adalah perusak dan pengganggu ketentraman hidup mereka. Maka kedatangan bulan Ramadhan di setiap tahun merupakan penyejuk hati dan penentram perasaan. Dengan kesejukan suasana Ramadhan, umat manusia dilatih untuk mengendalikan berbagai keinginan nafsunya. Ia ditundukkan, digembleng dan dibina dalam rangka taat dan mendahulukan kecintaan Rabbnya di atas segala-galanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan merasakan manisnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi.” (HR. Muslim)

Keimanan itulah yang menjadi syiar hidup mereka. Mereka hidup dan mati di atasnya, bergerak dan diam karenanya, ruku’ dan sujud dengannya, harap dan takut karenanya, cinta dan benci pun karenanya. Iman itulah yang menggerakkan persendian hidup mereka. Karena itulah, tatkala noda maksiat dan kotoran dosa merusak hati dan pikiran mereka, mereka pun merasa terganggu dan tidak nyaman dengannya. Mereka sangat menyadari bahwa lunturnya nilai-nilai keimanan merupakan bencana bagi kehidupan mereka, di dunia sebelum nanti di akhirat… wal ‘iyadzu billaah…

Jadi tidak heran, jika sahabat Abdullah bin Mas’ud memberikan gambaran dua sikap yang sangat berlainan, antara orang yang menjaga nilai-nilai keimanan dengan orang yang telah terbuai dan terbius dengan racun-racun kekafiran. Beliau berkata, “Seorang mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah dia sedang duduk di bawah sebuah gunung, dia khawatir kalau gunung itu akan runtuh menimpanya. Adapun orang yang fajir/munafik melihat dosa-dosanya seperti lalat saja, yang mampir di atas hidungnya, lantas dengan ringannya dia halau lalat tersebut -dengan tangannya-.” (HR. Bukhari)

Sehingga momentum Ramadhan dengan ibadah puasanya, adalah kesempatan emas bagi orang yang merasa memiliki dosa di hadapan Tuhannya. Karena apabila dosa-dosa itu tidak diampuni, tentulah ia akan membuahkan penyesalan, kesedihan, dan rasa takut kelak di hari pembalasan… Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah ibadah agung yang dinantikan itu… Seorang mukmin, tak akan melewatkan kesempatan emas ini. Baginya, dunia seisinya tidak ada artinya dibandingkan ampunan dan rahmat Allah ta’ala. Inilah kenikmatan hakiki dan kebahagiaan yang sejati. Karena dengan puasa, seorang hamba akan berjuang untuk menjadi sosok yang bertakwa. Dan dengan ketakwaan itulah, seorang manusia akan menjadi mulia dan dicintai oleh Rabb alam semesta.

Ramadhan ada di hadapan, bekali diri kita dengan ilmu dan iman, tuk menyambut bulan yang agung, bulan yang penuh kebaikan, bulan yang menjadi penghibur hati orang-orang yang beriman. Allahul musta’aan…

Bulan Ramadhan Kesempatan Emas Tuk Tinggalkan Rokok

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah ta’ala  pernah ditanyakan:

Sebagian orang yang berpuasa yang gemar merokok meyakini bahwa mengisap rokok di bulan Ramadhan bukanlah pembatal puasa karena rokok bukan termasuk makan dan minum. Bagaimana pendapat Syaikh yang mulia tentang masalah ini?

Beliau rahimahullah menjawab:

Menurutku, ini adalah pernyataan yang tidak ada usulnya sama sekali. Bahkan sebenarnya rokok termasuk minum (syariba). (Dalam bahasa Arab) mengisap rokok disebut syariba ad dukhon. Jadi mengisap rokok disebut dengan minum (syariba).

Kemudian juga, asap rokok -tanpa diragukan lagi- masuk hingga dalam perut atau dalam tubuh. Dan segala sesuatu yang masuk dalam perut dan dalam tubuh termasuk pembatal puasa, baik yang masuk adalah sesuatu yang bermanfaat atau yang mendatangkan bahaya. Misalnya seseorang menelan manik-manik, besi atau selainnya (dengan sengaja), maka puasanya batal. Oleh karena itu, tidak disyaratkan sebagai pembatal puasa adalah memakan atau meminum sesuatu yang bermanfaat. Segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh dianggap sebagai makanan dan minuman.

Mereka meyakini bahkan mengenal bahwa mengisap rokok itu disebut (dalam bahasa Arab) syariba (yang artinya = minum), namun mereka tidak menyatakan bahwa rokok adalah pembatal puasa. Sama saja kita katakan bahwa ini jumlahnya satu, namun dia menganggap mustahil ini jumlahnya satu. Jadi, orang ini ada kesombongan dalam dirinya.

Kemudian berkaitan dengan bulan Ramadhan, ini adalah waktu yang tepat bagi orang yang memiliki tekad yang kuat untuk meninggalkan rokok yang jelek dan bisa mendatangkan bahaya. Waktu ini adalah kesempatan yang baik untuk meninggalkan rokok karena sepanjang siang seseorang harus menahan diri dari hal tersebut. Sedangkan di malam hari, dia bisa menghibur diri dengan hal-hal yang mubah seperti makan, minum, jalan-jalan ke masjid atau berkunjung ke majelis orang sholih. Untuk meninggalkan kebiasaan merokok, seseorang juga hendaknya menjauhkan diri dari para pencandu rokok yang bisa mempengaruhi dia untuk merokok lagi.

Apabila seorang pencandu rokok setelah sebulan penuh meninggalkan rokoknya (karena moment puasa yang dia lalui), ini bisa menjadi penolong terbesar baginya untuk meninggalkan kebiasaan rokok selamanya, dia bisa meninggalkan rokok tersebut di sisa umurnya. Bulan Ramadhan inilah kesempatan yang baik. Waktu ini janganlah sampai dilewatkan oleh pecandu rokok untuk meninggalkan kebiasaan rokoknya selamanya.

Dikutip dari Majmu’ Fatawa wa Rosa’il Ibnu ‘Utsaimin, Bab Ash Shiyam, 17/148 (Asy Syamilah)

-Semoga Allah memberikan taufik kepada pencandu rokok untuk meninggalkan kebiasaan rokok selamanya setelah dia berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, Amin Ya Mujibas Sa’ilin–

Persiapan Menyambut Ramadhan


Bismillah.

Setidaknya, menyambut bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan kita jelang dilakukan dengan:


  • Bersuka cita, bergembira dan senang. Karena Ramadhan adalah karunia Allah atas hamba-hamba-Nya.


  • Bertekad untuk mengisi bulan Ramadhan tahun ini dengan sebaik-baiknya. Karena bisa jadi bulan Ramdhan ini adalah yang terakhir bagi kita.


  • Bertawakal dan ber-isti’anah  kepada Allah. Karena tidak sekejap mata pun kebaikan akan dapat kita lakukan tanpa taufiq dan pertolongan dari-Nya.


  • Bertobat kepada Allah atas segala dosa. Karena ibadah dan amal shaleh hanya mampu dikerjakan dengan hati yang bersih dan jiwa yang kuat, dan dosa membuat hati menjadi kotor, serta jiwa menjadi lemah.


  • Mulai membiasakan puasa dan ibadah yang lainnya dari sejak sekarang. Karena manusia sangat dipengaruhi kebiasaan.


  • Mempelajari kembali ilmu yang berkaitan dengan ibadah puasa. Dan ini setidaknya mencakup empat ilmu:

  1. Fadha`ilu Ash-Shiyaam  (keutamaan puasa), agar kita memiliki motivasi yang kuat dalam menunaikan ibadah puasa.
  2. Hikamu Ash-Shiyaam  (hikmah puasa), agar kita mengerti maksud Allah dalam mensyariatkan ibadah puasa.
  3. Ahkaamu Ash-Shiyaam  (hukum-hukum puasa), agar kita faham sah atau tidaknya ibadah puasa kita.
  4. Aadaabu Ash-Shiyaam  (etika puasa), agar pahala puasa kita tidak hilang atau berkurang, dan agar kita semakin dapat memaksimalkan raihan pahala di bulan Ramadhan.

Selasa, 15 Mei 2018

4 MALAIKAT MENDATANGI ORANG SAKIT

Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.

Allah memerintahkan :

1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.

2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya

3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.

4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?” Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.” Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau pe­nyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan di­jadikan penebus dosanya oleh Allah. (HR Bukhari-Muslim)



AKAR MAKSIAT

AKAR MAKSIAT

Berkata Ibnul Qayyim -rahimahullah-

أصول الخطايا كلها ثلاث؛ الكبر وهو الذي أصار إبليس إلى ما أصاره،والحرص وهو الذي أخرج آدم من الجنة، والحسد وهو الذي جرأ أحد ابني آدم على أخيه، فمن وقى شر هذه الثلاث فقد  وقى الشر فالكفر  من الكبر والمعاصي من الحرص والظلم من الحسد

"Akar berbagai dosa itu pada tiga perkara;

1. Sombong, inilah yang menyeret Iblis melakukan apa yang ia telah lakukan,

2. Ambisi, inilah yang menyebabkan keluarnya Adam dari Surga,

3. Hasad (Dengki), inilah yang menyebabkan salah satu anak Adam berbuat aniaya kepada saudaranya,

Maka barangsiapa yang terlepas dari kejelekan tiga perkara ini sungguh ia telah terlepas dari kejelekan,

Maka kekufuran itu berasal dari kesombongan, dan maksiat itu berasal dari ambisi, sedangkan kedzaliman itu berasal dari hasad".

7 ALASAN KENAPA KITA HARUS BELAJAR BAHASA ARAB


Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuhu..
Kali ini saya akan berbagi Tentang kenapa kita harus belajar bahasa Arab.
Baca tulisan ini, moga termotivasi belajar Bahasa Arab. Inilah 7 alasan kenapa kita harus belajar bahasa Arab.

Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan tentang hukum mempelajari bahasa Arab,
وأيضا فإن نفس اللغة العربية من الدين ، ومعرفتها فرض واجب، فإن فهم الكتاب والسنة فرض، ولا يفهم إلا بفهم اللغة العربية، وما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب .

“Dan juga perlu dipahami bahwa bahasa Arab itu sendiri adalah bagian dari agama. Mempelajarinya adalah fardhu wajib. Karena untuk memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah itu wajib. Memahaminya tidaklah bisa kecuali dengan memahami bahasa Arab. Sedangkan kaedah menyatakan, ‘Sesuatu yang wajib yang tidak bisa terpenuhi kecuali dengannya, maka itu dihukumi wajib.’ Kemudian untuk mempelajarinya tadi, ada yang hukumnya fardhu ‘ain dan ada yang hukumnya fardhu kifayah.” (Iqtidha’ Ash-Shirath Al-Mustaqim, 1: 527)
Ada beberapa riwayat yang juga dibawakan oleh Ibnu Taimiyah.
Diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Abi Syaibah, ‘Umar pernah menulis pada Abu Musa,
أما بعد: فتفقهوا في السنة ، وتفقهوا في العربية وأعربوا القرآن، فإنه عربي
“Pelajarilah As-Sunnah dan pelajarilah bahasa Arab, serta i’rablah Al-Qur’an. Ingatlah Al-Qur’an itu dengan bahasa Arab.”
‘Umar radhiyallahu ‘anhu juga pernah berkata,
تعلموا العربية فإنها من دينكم، وتعلموا الفرائض فإنها من دينكم
“Pelajarilah bahasa Arab karena ia bagian dari agama kalian. Pelajarilah hukum waris, ia juga bagian dari agama kalian.”
Mempelajari bahasa Arab -kata Ibnu Taimiyah- bertujuan agar faqih dalam ucapan. Sedangkan menurut beliau, mempelajari sunnah Nabi bertujuan supaya faqih dalam amalan. Sedangkan dalam diin itu terdiri dari ucapan dan amalan. Lihat bahasan Iqtidha’ Ash-Shirath Al-Mustaqim, 1: 527-528.
Ada beberapa alasan kenapa kita lebih baik menguasai bahasa Arab? Kami ringkaskan dari apa yang kami pahami dari perkataan Ibnu Taimiyah rahimahullah:

Bahasa arab adalah syiar Islam dan syiar umat Islam. Dan kita tahu bahwa bahasa merupakan sebaik-baiknya syiar.

Sebagian fuqaha melarang berdoa dalam shalat dan juga berdzikir dengan bahasa non-Arab.

Membiasakan diri dengan bahasa Arab akan berpengaruh amat kuat pada cara berpikir (logika), akhlak, dan agama.

Membiasakan diri dengan bahasa Arab akan membuat kita serupa dengan sahabat, dan tabi’in. Sehingga kita bisa meniru cara berpikir, cara beragama dan akhlak mulia mereka.

Mempelajari bahasa Arab adalah bagian dari agama.

Untuk memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan baik wajib dengan mempelajari bahasa Arab. Walaupun ada yang sifatnya fardhu ‘ain dan fardhu kifayah.

Belajar bahasa Arab akan membuat seseorang semakin baik (semakin faqih) dalam ucapan. (Disarikan dari Iqtidha’ Ash-Shirath Al-Mustaqim, 1: 519-528)

Semoga bermanfaat.

Minggu, 13 Mei 2018

TIGA MUSIBAH SETIAP HARI

Pada dasarnya....
Ada tiga musibah setiap hari yang kita alami.
Yang menimpa kita sebagai hambaNya.

Tetapi sayang...
Sebagian besar kita tidak menyadari.
Bahkan sebagian besar kita tidak bisa mengambil hikmahnya.

*1⃣ Musibah pertama.*

Setiap hari jatah usia kita terus berkurang.
Tetapi berkurangnya usia ini lepas dari perhatian.

Sementara itu....
Ketika harta yang berkurang.
Perhatian kita sangatlah luar biasa.
Padahal harta yang hilang bisa diganti.
Sementra umur yang hilang tidak akan ada gantinya.

*2⃣ Musibah ke dua.*

Setiap hari kita hidup dengan rizki dari Nya.
Sementara kita sering melalaikan Nya.
Bahwa setiap rizki yang ada.
Kelak akan dihisab oleh Nya.

Apabila rizki itu halal..
Kelak akan ditanya.
Sudahkah kita mensyukurinya?

Apabila rizki itu haram..
Maka Alloh Subhanahu Wa Ta'ala kelak mengadzab kita.

*3⃣ Musibah ke tiga.*

Disadari atau tidak,
Setiap hari kita melangkah mendekati akhirat.
Sebagaimana juga kita terus melangkah menjauhi dunia.

Tetapi perhatian kita terhadap akhirat yang kekal.
Tidak sebesar perhatian kita terhadap dunia yang fana.

Sementara kita tidak tahu
Bagaimana akhir perjalanan kita kelak.
Apakah akan menjadi penghuni surga
Dengan segala keindahan dan kenikmatannya.
Ataukah menjadi penghuni neraka
Tempat segala adzab dan siksanya.

Sebanyak apapun harta dunia terkumpul.
Atau sebanyak apapun penghargaan dan jabatan teraih.
Semua tidak seindah kenikmatan yang menjadi impian
Dan dambaan Nabi Yusuf Alaihi Salaam:

توفني مسلماً وألحقني بالصالحين

_"Yaa Allah aku memohon padaMu...._
_Agar engkau mewafatkanku dalam keadaan Islam_
_Dan kumpulkanlah aku di surgaMu_
_Bersama hamba-hambaMu yang sholeh."_

(QS. Yusuf: 101)

Sungguh !
Alangkah sedihnya hati ini....
Mendengar ungkapan Syeikh Muhammad Bin Sholeh Al Utsaimin:

_"Apabila engkau merasa malas melakukan ketaatan,_
_Maka waspadalah......_
_Bisa jadi Alloh tidak suka kepada ibadahmu."_

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَٰكِن كَرِهَ اللَّهُ انبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ

_"Allah *benci* terhadap ibadah mereka (orang-orang munafik)...._
_Dengan sebab itu Allah *palingkan* mereka dari ibadah tersebut."_
_(QS. At Taubat : 46)._

Ya Allah...
Jangan engkau jadikan dunia ini impian terbesar kami.
Dan jangan pula dunia ini menyita waktu kami...

Ya Allah...
Jangan jadikan neraka sebagai akhir dari perjalanan kami.
Dan jadikan surgaMu sebagai rumah peristirahatan terakhir kami...

Aamiin...

KISAH PAGI PENGGUGAH JIWA

Dulu sewaktu saya masih kecil, saya selalu mendapat peringkat 1 baik di tingkat SD, SMP, SMA

Semua merasa senang, ibu dan ayah pun selalu memeluk saya dengan bangga. Memeluk dan mencium saya. Keluarga sangat senang melihat anaknya yang pintar dan berprestasi.

Begitupun ketika aku masuk perguruan tinggi ternama, tanpa embel-embel test.

Orang tua ku bangga, teman-teman ku pun merasa bangga dengan diriku.

Tatkala aku menjalani masa kuliah IPK ku selalu 4 dan aku lulus dari perguruan tinggi yang bergengsi itu dengan predikat cumlaude.

Semua bahagia, para rektor menyalami ku dan merasa bangga memiliki mahasiswa seperti diriku, jangan kau tanya tentang orang tua ku, tentunya mereka orang yang paling bangga, bangga melihat anaknya lulus dengan predikat cum laude. Teman-temanku seperjuangan pun gembira, semua wajar memancarkan kebahagiaan.

Lulus dari perguruan tinggi kini ku memasuki perusahan bonafid.
Karirku sangat melejit tinggi.

Semua pun merasa bangga dengan diriku, semua kolega-kolega bisnisku selalu menjabat tanganku, semua hormat dan menghargai diriku, teman-teman lama pun selalu menyebut namaku sebagai salah satu orang sukses. Semua orang puji saya.

Namun ketika saya berikrar untuk berjuang bersama barisan pembela rasulullah saw, dan ku buang segala title keduniaan ku, kutinggalkan dunia ku untuk mengejar akhirat dan ridhanya. Seketika itu pula dunia terasa berbalik.
Yaa... Dunia seperti berbalik. Ku putuskan untuk merantau dan memilih mempelajari ilmu al-qur'an dan sunnah rasulullah saw, dan kuhafalkan Al-Qur'an 30 juz.

Semua orang mencemooh dan memaki diri saya. Tak ada lagi pujian, tak ada lagi senyum kebanggan, tak ada lagi peluk hangat. Yang ada hanyalah cacian.

Terkadang, orang memaki diriku, buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau masuk pesantren.
Dia itu orang bodoh! Udah punya pekerjaan enak-enak ditinggalin.
Berbagai caci dan maki tertuju untuk diriku, bahkan dari keluarga yang tak jarang membuat diriku sedih.


Sabtu, 12 Mei 2018

13 AURAT WANITA YANG WAJIB DIJAGA

13 Aurat Wanita yang Wajib Dijaga
Wanita memang diberkati oleh Allah dengan segala keindahan,tapi terkadang itu salah digunakan untuk membuat para pria tergoda dan terbayang.nah apa saja 13  Aurat Wanita tersebut.

1. Bulu kening (Alis)

– Menurut Bukhari, Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening –
(Petikan dari Hadits Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari)

2. Kaki (tumit kaki) semacam hantu loceng

– Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan –
(Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31. Keterangan : Menampakkan kaki dan mengayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng, sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah)

3. Wangi-wangian

– Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berkumpul itu kata orang sekarang hidung belang –
(Petikan dari Hadits Riwayat Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Hibban)

4. Dada

– Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bagian depan dada-dada mereka –
(Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31)

5. Gigi

– Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir (pangur) gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya –
(Petikan dari Hadits Riwayat At-Thabrani, Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah – Petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

6. Leher

– Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasanmu seperti orang jahilliah yang dahulu –
Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

7. Membayang Anggota Tubuh

– Asma Binti Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menampakkan anggota badan kecuali telapak tangan dan wajah saja –
(Petikan dari Hadits Riwayat Muslim dan Bukhari)

8. Berjabat Tangan

– Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya –
(Petikan dari Hadits Riwayat At Tabrani dan Baihaqi)

9. Memandang

– Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya –
(Petikan dari Surah An Nur Ayat 31. Keterangan sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama saja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram – Petikan dari Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)

10. Mulut (suara)

– Janganlah perempuan-perem -puan itu terlalu mendayu-dayu dalam berbicara sehingga orang yang mendengarkan ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perka -taan yang baik –
(Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32)

11. Kemaluan

– Dan katakanlah kepada perempuan-perem -puan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka –
(Petikan dari Surah An Nur Ayat 31)
– Apabila seorang perempuan itu sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Surga dari pintu-pintu yang ia kehendakinya –
(Petikan dari Hadits Riwayat Riwayat Al Bazzar)
– Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah –
(Petikan dari Hadits Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah)

12. Pakaian

– Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebiha -n terutama yang menyolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti –
(Petikan dari Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud , An Nasa’i dan Ibn Majah)
(Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Keterangan : Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab dan longgar, yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Dan karena itu mereka tidak diganggu. Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang)
– Sesungguhnya sebagian ahli Neraka ialah perempuan-perem -puan yang berpakaian tetapi telanjang yang cenderung pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium baunya –
(Petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim. Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ -membentuk dan berbelah/ -membuka bahagian-bahagi -an tertentu)

13. Rambut

– Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perem -puan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya dari pandangan/ -dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya –

IMAN ITU MANIS BAGI YANG PUNYA RASA

Gapailah manisnya iman!
Niscaya anda akan bahagia didunia dan akhirat

Saudaraku..
Keimanan itu memiliki kenikmatan yg sangat indah..
Semakin anda beriman maka semakin anda rasakan manisnya..
Tak heran jika kita mendengar kisah para pendahulu kita dari kalangan sahabat dan generasi berikutnya disaat mereka tertimpa ujian berupa ujian jiwa maupun raga.. Namun mereka tetap bersabar.. Dan mereka terlihat bahagia dijalan dakwah dan disaat sulitnya menempuh ujian dalam mengamalkan agama yang haq ini.

Ada 3 hal yang perlu kita amalkan:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: ( ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الْإِيْمانِ: مَنْ كَانَ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أََحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَ مَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يُلْقَى فِي النَّارِ).
وَ فِي رِوَايَةٍ: ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الْإِيْمَانِ وَ طَعْمَهُ: أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا, وَ أَنْ تُحِبَّ فِي اللهِ وَ تُبْغِضَ فِي اللهِ

Dari Anas bin Malik Radhiallahu 'anhu  , dari Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam  bersabda: “Ada tiga hal, barangsiapa ada padanya, maka ia merasakan manisnya iman; (Yaitu)

1. barangsiapa Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada selain keduanya,
2. dan seseorang yang mencintai seorang hamba Allah  hanya karena Allah ‘azza wa jalla,
3. dan seseorang yang benci kembali ke dalam kekufuran setelah Allah menyelamatkannya darinya, sebagaimana ia benci dimasukkan ke dalam api neraka.”

Dalam sebuah riwayat, “Ada tiga hal, barangsiapa ada padanya maka ia merasakan manis dan rasanya iman, (Yaitu) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, mencintai karena Allah dan benci juga karena Allah.”

Shahih, diriwayatkan Al-Bukhari (6941) dan Muslim (43).

Saudaraku..
Jika kita beriman sesungguhnya  maka kita akan mendapatkan kebahagian ini sebagimana dilukiskan oleh syaikhul islam ibnu taymiyyah bahwa manisnya iman didunia itu merupakan surga kita didunia.

إن في الدنيا جنة من لم يدخلها لا يدخل جنة الآخرة
(مدارج السالكين) لابن القيم 1/488
Sesungguhnya di dunia ini terdapat surga, barangsiapa yang tidak memasukinya, maka ia tidak akan memasuki surga akhirat.

Madariju salikin, ibnuqoyyim 1/488

Sebuah konsep bahagia.. Karena bahagia tidak bisa diukur dengan kekayaan.
Ia letaknya dihati.
Hati yang gersang akan sulit berkembang dg subur pohon keimanan itu..
Sedangkan air dan pupuknya adalah ilmu..
Maka jangan luputkan jika masih ada kesempatan untuk mendapati ilmu agama ini, karena ilmu yang dapat kita teguk itu akan dapat menyirami pohon iman yang ada dalam dada..

بَارَكَ اللَّهُ فِيْكُمْ
                                                                      Selamat beraktifitas

18 KESALAHAN PADA HARI JUM'AT

🛡1. Mengkhususkan malam Jum’at untuk sholat malam.

🛡2. Tidak mandi jum'at ketika hendak menuju shalat jum'at.

🛡3. Berjual beli setelah adzan.

🛡4. Melangkahi tengkuk/ leher dan bahu-bahu jamaah jum'at.

🛡5. Sholat setelah adzan ketika khathib masuk, yang dikenal dengan nama (sholat) sunnah (qabliyah) Jum’at.

Tidak ada shalat sunah qabliyah Jumat. Apalagi jika shalat ini dilaksanakan setelah azan. Adapun shalat sunah yang dikerjakan ketika makmum masuk masjid di hari Jumat sambil menunggu imam, maka itu adalah shalat sunah mutlak, sehingga shalat ini bisa dikerjakan tanpa batasan jumlah rakaat.

🛡6. Menunggu mu'adzin hingga selesai dari adzannya di hari jum'at, kemudian baru shalat tahiyatul masjid (padahal yang benar adalah mengutamakan shalat tahiyatul masjid dari pada mendengar adzan agar segera mendengar khutbah setelahnya, karena mendengar khutbah hukumnya wajib, sedangkan mendengar adzan hukumnya sunnah, maka dahulukan yg wajib dari pada yg sunnah.

🛡7. Datang saat khutbah dan langsung duduk, yang benar tetap dianjurkan melaksanakan dua rekaat ringan  'tahiyatul masjid'.

🛡8. Lalai dari mendengarkan khutbah Jum’at atau berbicara ketika imam berkhutbah.

🛡9. Memperpanjang khutbah dan mempersingkat sholat.

🛡10.Anggapan wajibnya jumlah minimal 40 orang dalam shalat Jum'at.

🛡11.Menyentuh (baca: bermain dengan) kerikil atau melakukan perbuatan sia-sia (baca: bermain-main) dengan menggunakan tasbih (arab: misbahah) dan semisalnya, saat khutbah dimulai.

Ini adalah hal yang terlarang dan telah berbuat hal yang sia-sia, termasuk dalam hal ini memainkan kerikil, jari-jari, HP, jenggot dan lain-lain Karena bila khatib berkhutbah anda juga berbicara atau bahkan bermain dengan sesuatu semisal kerikil , mengedarkan kotak infak dan yang semacamnya maka pahala shalat jum'at anda terancam sia-sia.

🛡12.Jama'ah mengangkat tangan saat mengaminkan do'a khatib.

Tidak ada tuntutannya berdoa sambil mengangkat tangan diantara dua khutbah maupun di akhir khutbah tidak perlu mengangkat tangan. Cukup  mengaminkan saja dengan khusyu, merendahkan diri dan dengan suara lirih. Tidak mengangkat tangan kecuali pada doa istisqa'.

🛡13.Menyambung shalat jumat dengan shalat lain setelahnya tanpa memisah antara keduanya dengan ucapan atau dzikir.

🛡14.Mengkhususkan hari Jum’at untuk berpuasa.

🛡15.Mengerjakan shalat Zhuhur berjama'ah di masjid setelah shalat Jum'at.

🛡16.Khatib memimpin dzikir dan do'a bersama selesai shalat Jum'at.

🛡17. Membaca dzikir yang tidak ada tuntunannya setelah shalat Jum'at seperti : membaca Al-Fatihah 7X, Al-Ikhlas 7X, Al-Falaq 7X, An-Nas 7X (datang dari hadits Dha'if).

🛡18.Perempuan shalat Zhuhur pada hari Jum'at menunggu orang pulang shalat Jum'at.


  • 🗝 Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa di atas sunnah Nabi-Nya dan selalu istiqomah di atas jalan-Nya. aamiin.

10 CIRI UTAMA PENGIKUT RASULULLAH DAN PARA SHAHABAT

بسم الله الرحمن الرحيم

➡1) *Berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah* dalam segala perkara khususnya ketika terjadi perbedaan pendapat.

Allah berfirman :
“Maka jika kalian berbeda pendapat dalam satu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir”
*(QS. An Nisa : 59 )*

➡2) *Memahami Al Quran dan As Sunnah*sesuai  dengan *pemahaman para shahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik dan tidak dipahami sesuai dengan hawa nafsu maupun tokoh tertentu*.

Allah berfirman :
“Generasi pertama shahabat muhajirin dan anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah meridloi mereka dan merekapun ridlo kepada Allah dan Allah siapkan untuk mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya itulah keberuntungan yang besar”
*(QS At Taubah 100)*

➡3) Tetap *Istiqomah di atas kebenaran Al Quran dan As Sunnah* walaupun dihina dan dijauhi oleh masyarakatnya.

Rasulullah bersabda
*“Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang terang-terangan di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menghina mereka sampai datang perintah Allah (angin dingin yang mencabut nyawa setiap orang yang memiliki keimanan menjelang kiamat)*”
( HR. Imam Muslim )

➡4) *Tidak taqlid kepada madzhab atau tokoh tertentu tetapi berdasarkan dalil* yang dipakai. Bila sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah, diterima. Bila tidak, maka ditolak siapapun yang mengucapkannya.

Imam Malik, Rahimahullah berkata :
*“Setiap orang bisa diambil ucapannya dan bisa ditolak kecuali Nabi ”*
( Minhaj Al Firqoh An Najiyah : 10 )

➡5) Tidak pilih-pilih syariat, semua perintah Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan semampunya dan semua larangan ditinggalkan tanpa terkecuali.

Allah berfirman :
*“Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian maka ambillah dan apa saja yang dilarang maka tinggalkanlah”*
( QS. Al Hasyr : 7 )

➡6) Hanya *menggunakan hadits - hadits shahih*dan tidak menggunakan hadits - hadits dloif ( lemah ) dan maudlu’ (palsu ), karena yang dloif ( lemah ) dan maudlu’ (palsu) itu merupakan bentuk berdusta atas nama Rasulullah .

Rasulullah bersabda :
*“Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah menempati tempat duduknya di neraka”*
( HR. Imam Muslim dan lainnya )

➡7) *Menegakkan seluruh jenis tauhid dan memberantas segala jenis syirik*, karena *Tauhid adalah inti dakwah para Nabi dan Rasul* .

Allah berfirman :
*“Sungguh kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul untuk menyeru ( kepada umatnya ) beribadahlah hanya kepada Allah ( tauhid ) dan jauhilah sesembahan selain Allah ( syirik )”*
( QS. An Nahl : 36 )

➡8) *Menegakkan Sunnah (ajaran Rasulullah) dan memberantas segala jenis kebid’ahan.*

Rasulullah bersabda :
*“Wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur-rasyidin yang mendapat petunjuk setelahku, gigitlah dengan gigi geraham (pegang erat-erat dan jauhilah perkara-perkara baru yang tidak diajarkan agama, karena hal itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat)”*
(HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dishohihkan syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ )

➡9) *Mendidik generasi umat dengan pendidikan yang sesuai dengan pendidikan Rasulullah dan para shahabatnya* .

➡10) Pentingnya, *Tholibul Ilmi*Giat menuntut ilmu syariat. Karena mereka yakin *dengan ilmu ini dapat mengetahui dan mencontoh seluruh ajaran Rasulullah  secara benar dan terperinci.*

و الله أعلم بالصواب

12 KESYIRIKAN YANG DI ANGGAP TRADISI

Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, di tengah-tengah masyarakat kita masih banyak sekali praktek kesyirikan yang merusak bahkan membatalkan tauhid "Laa ilaha illallah".

Perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh sebagian orang dengan dalih bahwa amalan tersebut adalah tradisi dan adat-istiadat peninggalan leluhur nenek moyang dan banyak pula orang yang melakukannya, padahal perbuatan tersebut adalah bentuk kesyirikan yang membahayakan agama mereka.

Di antara perbuatan-perbuatan tersebut adalah:

➡1. Tathayyur.

Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui. (Al-Qaulul Mufid)

Di sebagian daerah, penduduk membangun rumah menghadap arah tertentu. Mereka juga memulai membangun dan menempatinya di hari tertentu, dengan keyakinan akan mendatangkan keberuntungan dan menjauhkan kesialan.

Ada pula yang tidak mau berdagang di hari tertentu dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini adalah bentuk tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud no. 3910, lihat al-Qaulul Mufid)

➡2. Tamimah.

Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan atau dipakai untuk menolak ‘ain atau musibah.

Sering kita melihat benda-benda yang digantungkan di rumah, mobil, toko, atau dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala.

Semua ini termasuk jenis tamimah yang syirik. Orang yang melakukannya terjatuh dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid)

➡3. Tiwalah.

Ia adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.

Adapun dublah (cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan keyakinan bahwa selama cincin emas tersebut dipakai maka pernikahannya akan tetap langgeng, ini adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa membolak-balikkan hati manusia selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram hukumnya. Bisa juga terjatuh dalam kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu bisa menjadi sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid)

➡4. Jampi-jampi/mantra.

Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan bantuan kepada jin.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang tiga hal di atas dalam hadits beliau:
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)

Adapun ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut: – Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik.
– Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya.
– Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Lihat Fathul Majid).

➡5. Perdukunan.

Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan yang mendatanginya sangat besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim).

Dalam hadits lain, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia telah mengkufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa mendatangi dukun ada beberapa rincian hukum,

↪1. Datang dan bertanya kepadanya, maka tidak diterima shalatnya empat puluh hari.
↪2. Datang, bertanya kepadanya, dan membenarkan ucapannya, maka ia telah ingkar kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
↪3. Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Lihat al-Qaulul Mufid).

CARA MENEMUKAN JODOH MENURUT ISLAM

Bagaimana caranya kita bisa mengetahui bahwa seseorang memang jodoh kita? Soalnya saya sudah berusaha melakukan sholat istikharah beberapa kali, tapi kok saya belum pernah bisa tau betul siapa jodoh saya? Apakah memang setelah sholat istikharah ada tanda-tanda teretentu yang merupakan jawaban dari doa kita kepada Allah?

Sholat istikharah memang salah satu sarana yang telah Allah sediakan untuk kita ketika menghadapi kesulitan untuk menentukan pilihan-pilihan. Salah satu pilihan dalam hidup itu ialah masalah jodoh atau teman hidup kita. Maka sholat istikharah dengan demikian memang bisa kita lakukan untuk mendapatkan jawaban atau petunjuk dari Allah tentang siapa yang baik untuk jodoh kita. Masalahnya memang, kita kesulitan untuk memastikan siapa yang betul-betul merupakan jodoh kita? Sepanjang yang saya tahu, tidak ada tanda khusus yang merupakan petunjuk dari Allah SWT. Akan tetapi paling tidak jika kita telah melakukan usaha dan doa lewat sholat istikharah, misalnya, maka berarti kita telah mengikuti mekanisme yang benar dalam menentukan pilihan. Jalan benar yang telah kita tempuh ini insya Allah akan mendatangkan petunjuk dari Allah SWT (29:69), mungkin dalam bentuk kemantapan hati, ketenangan, kemudahan-kemudahan dalam prosesnya dan sebagainya. Wallahu a’lamu bish showwaab.

Ada satu hal yang ingin kami tegaskan bahwa Al Qur’an merupakan petunjuk yang harus kita jadikan pedoman dalam mengarahkan kehidupan kita agar tetap berada pada jalan yang benar. Karena itu Al Qur’an harus kita imani bahwa dia merupakan wahyu dari Allah, kita pahami petunjuk-petunjukNya lalu kita amalkan perintah-perintahNya dan kita tinggalkan larangan-laranganNya. Bila ini sudah kita laksanakan, insya Allah penyakit mental manusia akan sembuh.

Selajutnya terhadap Al Qur’an disamping kita tidak boleh salah paham dengan maksud diturunkannya serta kandungan yang terdapat di dalamnya, kita juga jangan salah menggunakan dalam hidup ini. Amalan sebagaimana yang anda kemukakan merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan Al Qur’an, karena dalam sunnahnya, Nabi Muhammad saw tidak pernah menggunakan Al Qur’an untuk kepentingan itu, apalagi bila harus menjadi wirid atau dzikir sesudah shalat, padahal shalat itu rangkaian pelaksanaannya harus berdasarkan sunnah Rasul saw, tidak boleh ditambah-tambah lagi dengan yang lain.

Namun anda beruntung karena meragukan hal itu sehingga anda belum malakukannya dan anda memang tidak usah melakukannya. Kalau ini sudah menjadi penegasan, maka berarti menjadi jelas jawaban untuk petanyaan anda yang kedua.

Tentang berusaha mendapatkan jodoh di dalam Islam, kita tidak dibenarkan menempuh cara-cara yang tidak benar, termasuk melalui cara berpacaran seperti yang dilakukan oleh kebanyakan pemuda/remaja kita sekarang ini, karena hal itu mengarah pada mendekati zina yang dilarang bahkan banyak diantaranya yang berzina melalui berpacaran.

Kalau sebagai wanita sementara laki-laki belum menyatakan minatnya kepada anda, bisa saja anda melalui pihak ketiga untuk menghubungkan perasaan anda itu kepada seseorang. Bila anda seorang wanita yang shaleh, insya Allah banyak pria yang berminat karena pria yang shaleh memang mendambakan wanita yang shalehah. Di samping itu anda tentu saja harus banyak berdo’a kepada Allah agar dipertemukan dengan pria yang shaleh.

Bila ternyata ada yang berminat, maka langkah selanjutnya adalah saling mengenal (ta’aruf) yang tetap memegang prinsip-prinsip pergaulan di dalam Islam, setelah ada langsung saja ke jenjang berumah tangga sesuai dengan tahap-tahap yang harus dilaluinya, seperti meminta persetujuan orang tua, melamar dan menikah. Kami do’akan semoga anda cepat mendapatkan jodoh dengan pria yang shaleh.

4 MACAM CINTA

👤💬Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah ketika menjelaskan ayat pertama surat Al Fatihah : (الحمد لله رب العالمين)، berkata : "Ayat yang pertama ini mengadung makna mahabbah atau kecintaan, karena Allah adalah maha pemberi nikmat, dan Allah yang maha pemberi nikmat senantiasa mencintai sesuai dengan kadar kenikmatan yang diberikan.
Maka, beliau Syaikh membagi mahabbah sebagai bentuk nikmat itu menjadi 4 :

Pertama, Mahabbatus Syirkiyyah, yaitu kecintaan yang menjerumuskan kedalam kesyirikan.

Allah azza wa jalla berfirman :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)". Surah Al-Baqarah (2:165)

إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ

"(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali". Surah Al-Baqarah (2:166)

وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ

"Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka". Surah Al-Baqarah (2:167)

Kedua, Hubbul Batil, yaitu mencintai kebatilan dan  mencintai pelaku kebatilan, dan membenci al-haq dan para pelakunya.
Cinta seperti ini adalah cinta orang-orang munafiq, yang setatus al-munafiqin itu adalah muslim hukmi (muslim dhohirnya) akan tetapi kafir haqiqy (kafir dihadapan Allah). Karena orang-orang munafiq itu menyembunyikan kekufurannya, namun menampakkan keislaman di hadapan manusia. Orang-orang munafiq ini dijanjikan keraknya neraka, nauzubillah!!!

Allah azza wa jalla berfirman :

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka". Surah An-Nisa' (4:145)
Dari Ibnu Mas'ud radiyallahu anhu berkata : "Siapa penghuni Neraka yang paling berat siksanya?" Mereka menjawab : "Yahudi, Nashrani dan Majusi". Namun Ibnu Mas'ud menyangkal : " Bukan, yang paling berat siksanya di neraka adalah orang munafik yang disiksa di tingkat paling bawah neraka, di dalam kotak-kotak dari api yang terkunci rapat dan tidak berpintu".

Ketiga, Mahabbah Thobiiyah atau kecintaan yang muncul karena memang tabiiat manusia, yaitu kecintaan dan kesenangan terhadap harta dan anak-anak.

Kecintaan ini bila tidak sampai menyibukkan (tidak melalaikan) dari ketaatan kepada Allah azza wa jalla dan tidah sampai menjatuhkan kepada sesuatu yang diharamkan Allah, maka hukumya mubah atau boleh diambil.

Keempat, Mahabbah ahli Tauhid, yaitu kecintaan kepada ahli tauhid, dan membenci pelaku kesyirikan, dan ini adalah tali iman yang paling kuat dan menjadi bentuk ibadah yang paling besar antara hamba terhadap Rabbnya.

Menelaah dari 4 macam cinta itu, marilah kita bercermin untuk memilih dan menempatkan cinta deng

4 OBAT MENGANTUK KETIKA MENDENGARKAN KHUTBAH

1⃣ Berdoa kepada Allah azza wa jalla agar kita dilindungi dari godaan dan rayuan syaiton, karena sungguh tidak diragukan lagi bahwasannya rasa kantuk yang menimpa kaum muslimin ketika duduk di majelis ilmu (khutbah jum'at) disebabkan oleh godaan syaiton.

(perlu kita renungkan: ilmu yang bersumber dari alqur'an dan sunnah yg dipahami dengan pemahaman sahabat adalah sumber kebaikan, syaiton selalu menghalangi orang orang yg beriman dalam mencari ilmu, termasuk ketika mendengarkan khutbah jum'at).

2⃣ Hendaklah kita menyadari bahwasannya para malaikat juga ikut menghadiri dan mendengarkan khutbah jum'at, apakah kita malu kepada mereka?

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إذا كان يوم الجمعة قعدت الملائكة على أبواب المساجد، فيكتبون من جاء من الناس على منازلهم، فرجل قدَّم جزورًا، ورجل قدم بقرة، ورجل قدم شاة، ورجل قدم دجاجة، ورجل قدم بيضة، فإذا أذَّن المؤذن وجلس الإمام على المنبر طويت الصحف، ودخلوا المسجد يستمعون الذكر))

Rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda : "Apabila datang hari jum'at, para malaikat duduk di pintu-pintu masjid, mereka mencatat manusia (kaum muslimin) sesuai dengan (amalan mereka) ada yang (mendapat pahala) seperti (menyembelih) onta, ada yang (mendapat pahala) seperti (menyembelih) sapi, ada yang (mendapat pahala) seperti (menyembelih) kambing, ada yang (mendapat pahala) seperti (menyembelih) ayam, dan ada yang (mendapat pahala) seperti bersedekah sebutir telur, apabila muadzin mengumandangkan adzan, dan imam duduk di atas mimbar, ditutuplah buku catatan amal, (mereka) masuk ke masjid dan mendengarkan peringatan (khutbah)". [HR. Ahmad]

3⃣ Sadarlah dari kelalaian, hendaklah kita mengingat, bahwasannya yang mengundang dan memanggil kita untuk datang mendengarkan khutbah adalah Allah azza wa jalla, lihat ayat ke 9 dari surat al jumuah.

4⃣ Sadarlah, termasuk musibah yang paling besar, adalah musibah yang menimpa agama kita. Di antara musibah dalam agama adalah ketika ada nasehat kebaikan (khutbah jum'at) disampaikan, akan tetapi anda tidak bisa mengambil manfaat dari kebaikan tersebut.

*Faidah di atas merupakan bentuk terjemahan bebas dari nasehat yang di sampaikan syaikh muhammad asy-Syinqity hafidzahulloh.

Semoga bermanfaat.

6 CARA TAUBAT DARI ZINAH

Semua orang yang pernah berbuat dosa, punya kesempatan untuk mendapatkan ampunan ketika bertaubat kepada Allah. Apapun bentuk dosanya, sebesar apapun kualitas dosanya.

📖Allah berfirman,

قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53)

Sebagian ulama ahli tafsir mengatakan, ayat ini memberikan harapan terbesar bagi para hamba.

🗣Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,

هذه الآية الكريمة دعوة لجميع العصاة من الكفرة وغيرهم إلى التوبة والإنابة، وإخبار بأن الله يغفر الذنوب جميعا لمن تاب منها ورجع عنها، وإن كانت مهما كانت وإن كثرت وكانت مثل زبد البحر

Ayat mulia ini merupakan ajakan bagi semua tukang maksiat, baik orang kafir maupun yang lainnya untuk bertaubat dan kembali kepada Allah. Dan berisi informasi bahwa Allah mengampuni semua dosa bagi siapa yang mau bertaubat dan kembali ke jalan Allah. Apapun bentuk dosanya, meskipun sangat banyak, sebanyak buih di lautan. (Tafsir Ibnu Katsir, 7/106)

Tak terkecuali dosa zina. Allah membuka kesempatan bagi pelaku untuk bertaubat.

⚠🔊⁉ *Cara Taubat dari Zina*

❓ *Lalu bagaimana cara taubat dari zina?*

🍏Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan,

[1] Menyesali dengan sungguh-sungguh terhadap kesalahan yang dia lakukan

Dan bahkan itulah inti taubat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

النَّدَمُ تَوْبَةٌ

*Penyesalan adalah hakekat taubat.* (HR. Ahmad 3568, Ibn Majah 4252 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Untuk bisa menyesal, anda tidak harus menunggu ketangkap basah atau ketahuan orang yang anda segani atau dipermalukan di depan orang lain. Penyesalan bisa dilakukan ketika dia merasa telah bertindak sangat bodoh, dengan kemaksiatan yang dia lakukan.

Bayangan kenikmatan maksiat bisa jadi tetap terngiang. Tapi harus dia lawan dengan kesedihan.

[2] Meninggalkan dosa zina dan semua pemicu zina

🔊⚠‼ *Konsekuensi dari dosa zina adalah meninggalkan dosa zina dan semua pemicunya. Dia harus menghindari jauh dari pasangan zinanya, kecuali setelah menikah.*

[3] Bertekad untuk tidak mengulangi dosa zina

Tanamkan bahwa dosa ini berbahaya. Karena bisa menghalangi anda untuk mendapatkan apa yang anda inginkan, cepat atau lambat.

[4] Dekatkan diri dengan banyak beribadah kepada Allah

🍏Semoga ini bisa membantu untuk menggugurkan dosa. Karena ketaatan bisa menghapus dosa maksiat.

📖Allah berfirman,

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ

“Dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114)

[5] Carilah lingkungan yang baik

🔊‼Cari teman yang baik yang bisa membimbing Anda untuk menjadi muslim yang baik. Karena lingkungan bisa menjadi pengaruh terbesar bagi kehidupan kita. Anda bisa sibukkan diri anda dengan belajar agama. Semoga ini bisa menguras suasana kotor yang timbul tenggelam dalam pikiran anda.

*📖 Termasuk mencoba menghafal al-Quran. Ini bisa menjadi cara yang paling efektif untuk membuang pikiran kotor.*

Setiap manusia, jika tidak disibukkan dengan hal baik, dia akan memilih kesibukan di hal-hal yang buruk.

Sibukkan diri dengan kebaikan, semoga bisa menjadi benteng bagi anda untuk melakukan maksiat.

[6] Rahasiakan… rahasiakan…

*Rahasiakan dosa ini kepada siapapun sampai mati…* Rahasiakan sekalipun dengan orang terdekat anda.


  • ⚠🔊💬 *Menceritakan hal ini kepada orang lain justru akan menimbulkan masalah baru*. Simpan kejadian ini untuk diri anda sendiri, karena orang lain tidak memi

KALA DUKA MENERPA

📜 Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اْلمُؤْ مِنَ خُلِقَ مُفَتَّنًا تَوَّابًا نَسَّاءً، إِذَا ذُكِرَ ذَكَرَ

Sesunguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan Mufattan 'penuh cobaan', Tawwab 'senang bertaubat', dan Nassaa 'suka lupa', tetapi apabila diingatkan ia segera ingat (Silsilah Hadits Shahih No. 2276)

📖 Allah ﷻ berfirman,

وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Wahai manusia, Kami akan menguji kalian dengan kesempitan dan kenikmatan, untuk menguji iman kalian. Dan hanya kepada Kamilah kalian akan kembali” (QS. Al-Anbiya: 35)

🎓 ikrimah rahimahullah berkata,

ليس أحد إلا وهو يفرح ويحزن، ولكن اجعلوا الفرح شكراً والحزن صبر

Setiap insan pasti pernah merasakan suka dan duka. Oleh karena itu, jadikanlah sukamu adalah syukur dan dukamu adalah sabar

📖 Allah ﷻ berfirman

وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ
Dialah Allah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis” (QS. An-Najm: 43)

📖 Dan Allah ﷻ berfirman,

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ

Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita” (QS. At-Taubah: 40)

وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ

Dan masa 'kejayaan dan kehancuran' itu Kami pergilirkan diantara manusia 'agar mereka mendapat pelajaran'

📖 Mohonlah kepada Allah ﷻ

اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن ..

Allahumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazani

Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari gundah gulana dan rasa sedih…” (HR. Bukhari dan Muslim)

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ ...

Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah 'musibah - ujian' bagaikan potongan malam yang gelap....(HR. Muslim no. 118)

Kita takan pernah tau akan seperti apa nantinya, tapi kita dianjurkan yakin optimis. Karna kita punya Allah tempat memohon dan tempat meminta dalam do'a mohon perlindungan mohon kebaikan

BUAH SABAR DI SURGA

☄ Sabar, satu kata yang mudah diucap namun tak ringan untuk dijalankan...

☄ Sabar, bukan hanya perkara yang tidak disukai bahkan juga dalam hal yang sangat diingini hawa nafsu tapi ia tidak halal 'tuk dinikmati...

🎓 Asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullahu ta'ala menjelaskan tiga bentuk sabar:

1⃣ Bersabar dalam melakukan ketaatan

2⃣ Bersabar untuk tidak mengerjakan perkara yang diharamkan

3⃣ Bersabar kala menjalani takdir ketetapan Allah pada dirinya (Syarh Tsalatsatul Ushul: 24)

☄ Sabar, berlangsung terus-menerus dan berkelanjutan... Hingga kaki menapaki surga...

Dan kala itu Malaikat menyambut dengan ucapan:

سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

“Selamat sejahtera atasmu dengan sebab kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu".
(QS Ar-Ra'd : 24)

❗️Bersabarlah... Jangan tertipu pesona dunia, baik suka maupun duka yang pernah singgah..

10 FAKTOR KERASNYA HATI

Berkata Syaqiq bin Ibrahim,

''Suatu ketika Ibrahim bin Adham melewati pasar Bashrah, sehingga orang-orang berjubel mengerumuninya, mereka berkata, ''Wahai Abu Ishaq sesungguhnya ALLAH berfirman di dalam kitab-NYA
''Berdoalah kalian kepada-KU niscaya akan AKU kabulkan''. (QS. al-Mu'min : 60)
Sedang kami telah berdoa sekian lama namun belum juga dikabulkan.''

Maka Ibrahim bin Adham berkata,
''Wahai penduduk Bashrah, sungguh hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara.

🍂 Yang pertama, kalian mengenal ALLAH namun kalian tidak menunaikan hak-NYA.

🍂 Kedua, kalian membaca KitabuLLAH namun kalian tidak beramal dengannya.

🍂 Ketiga, kalian mengaku cinta kepada RasuluLLAH shallALLAHu 'alaihi wasallam, namun kalian meninggalkan sunahnya.

🍂 Keempat, kalian mengklaim diri kalian musuh setan, namun justru kalian selaras dengan mereka.

🍂 Kelima, kalian mengatakan bahwa kalian menghendaki surga, namun kalian tidak pernah beramal untuknya.

🍂 Keenam, kalian bergumam bahwa kalian takut api neraka, namun justru kalian menawan diri kalian untuknya.

🍂 Ketujuh, kalian yakin bahwa kematian adalah suatu keniscayaan, akan tetapi kalian tidak pernah mempersiapkan diri untuknya.

🍂 Kedelapan, kalian terlalu sibuk dengan aib saudara-saudara kalian, namun lalai dan acuh dengan aib kalian sendiri.

🍂 Kesembilan, kalian telah memakan nikmat yg telah dianugerahkan Rabb kalian, namun kalian tidak pernah mensyukurinya.

🍂 Kesepuluh, kalian telah sering menguburkan jenazah, namun tidak memetik pelajaran darinya.''

(Hilyatul Auliya, Abu Nu'aim. Maktabah Syamilah)

FAIDAH - FAIDAH

🍀 Sebab-sebab lembutnya hati bisa didapatkan dengan mengamalkan ''Mahfum mukhalafah'' (lawan makna) dari 10 hal diatas.

Yaitu :
👉 Mengetahui hak-hak ALLAH atas hamba-NYA.
👉 Mengamalkan al-Qur'an
👉 Mengamalkan sunah
👉 Menjauhi makar setan
👉 Beramal untuk meraih surga
👉 Menjauhi dosa
👉 Memperbanyak bekal akhirat
👉 Banyak muhasabah introspeksi diri
👉 Banyak bersyukur
👉 Banyak mengingat mati

🍀 Kerasnya hati membuat kepekaan kita (dalam berbuat baik) menjadi tumpul.

🍀 Kerasnya hati bisa membuat do'a-do'a yang kita panjatkan tertolak.

🍀 Terlalu sibuk mencari-cari kesalahan saudara-saudara kita kaum muslimin dapat menyebabkan hati kita keras.

🍀 Kadang sumber permasalahan datang dari diri kita, bukan orang lain.

Mudah-mudahan ALLAH tabaraka wata'ala memudahkan kita untuk bisa mengamalkan nasehat yg berharga tersebut, serta melembutkan hati kita sekalian.

8 JENIS REZEKI DARI ALLAH TA'ALA

Yang kerja keras belum tentu mendapat banyak.
Yang kerja sedikit belum tentu mendapat sedikit.

Karena sesungguhnya sifat Rezeki adalah mengejar, bukan dikejar.
Rezeki akan mendatangi,
bahkan akan mengejar,
hanya kepada orang yang pantas didatangi….

Maka, pantaskan dan patutkan diri untuk pantas di datangi, atau bahkan dikejar rezeki.
Inilah hakikat ikhtiar…

Setiap dari kita telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri.

Karena ikhtiar adalah kuasa manusia, namun rezeki adalah kuasa Allah Azza Wajalla.
Dan manusia tidak akan dimatikan, hingga ketetapan rezekinya telah ia terima, seluruhnya.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk harta,
Ada yang diluaskan dalam bentuk kesehatan,
Ada yang diluaskan dalam bentuk ketenangan, keamanan,
Ada yang diluaskan dalam kemudahan menerima ilmu,
Ada yang diluaskan dalam bentuk keluarga dan anak keturunan yang shalih,
Ada yang dimudahkan dalam amalan dan ibadahnya…
Dan yang paling indah, adalah diteguhkan dalam hidayah Islam…

Hakikat Rezeki bukanlah hanya harta, rezeki adalah seluruh rahmat Allah Ta’ala…

Adapun *8 JENIS REZEKI DARI ALLAH TA’ALA:*

�� *1. Rezeki Yang Telah Dijamin.*

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

“Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.”
(Surah Hud : 6).

�� *2.  Rezeki Karena Usaha.*

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى

“Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya.”
(Surah An-Najm : 39).

�� *3. Rezeki Karena Bersyukur.*

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.”
(Surah Ibrahim : 7).

�� *4. Rezeki Tak Terduga.*

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberi nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
(Surah At-Thalaq : 2-3).

�� *5. Rezeki Karena Istighfar.*

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

“Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).

�� *6. Rezeki Karena Menikah.*

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ

“Dan nikahkanlah orang-orang yg masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan ke- cukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya.”
(Surah An-Nur : 32).

�� *7. Rezeki Karena Anak.*

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Al-Israa’ : 31).

�� *8. Rezeki Karena Sedekah*

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً

“Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Qur'an Surah Al-Baqarah : 245).

HANYA BERHARAP KEPADA ALLAH

Tidak semua kebaikanmu
Akan dibalas dan diapresiasi oleh manusia.
Manusia cepat lupa dan melupakan.

Akan tetapi berharaplah hanya kepada Allah.
Allah pasti membalasnya.
Allah tidak akan menyia-nyiakan kebaikan seorang mukmin.

Allah berfirman,

وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud: 115)

Berharaplah pada Allah saja balasannya.
Jangan pernah berharap pada manusia.
Engkau akan kecewa.

Dalam pelajaran TAUHID,
Kita diajarkan agar hanya berharap pada Allah saja.
Ini menandakan semakin Ikhlasnya seseorang.

Adapun balasan manusia,
Tidak kita harap-harapkan.
Jika mereka balas berbuat baik
Maka alhamdulillah,
Jika mereka tidak membalas dengan kebaikan,
kita tidak akan sakit hati dan kecewa.

Betapa indahnya hanya berharap kepada Allah.
Segeralah beramal baik dan menyebarkan manfaat.

Allah berfirman,

ﻓَﻤَﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮ ﻟِﻘَﺎﺀ ﺭَﺑِّﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻌْﻤَﻞْ ﻋَﻤَﻠًﺎ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻳُﺸْﺮِﻙْ ﺑِﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺭَﺑِّﻪِ ﺃَﺣَﺪًﺍ ‏

"Barangsiapa BERHARAP perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (SQ. Al Kahfi : 107- 110).

Sangat ingin kita berkata,
Sebagaimana perkataan para Nabi dan orang yang ikhlas:

ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻜُﻢْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﺮٍ ۖ ﺇِﻥْ ﺃَﺟْﺮِﻱَ ﺇِﻟَّﺎ ﻋَﻠَﻰٰ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ

"Dan aku sekali-kali tidak minta upah/balasan kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam." [asy-Syu’ara’:164]

Section Team Class

Related Indexed :  www.publiklampung.com Lecturer Indexed :  www.ariesetyaputra.com NAMA TEAM : HASKELL Ketua Team : Reni Alfiani -  ht...